
Seseorang Akan Mati, Tapi Bukan Aku
Jalan Pulang yang Berliku
Carl “CJ” Johnson baru saja kembali ke Los Santos setelah bertahun-tahun hidup jauh dari rumah. Ia meninggalkan kota ini demi melupakan masa lalu kelam yang dipenuhi geng, kekerasan, dan pengkhianatan. Tapi kabar kematian ibunya membuatnya tak punya pilihan selain kembali.
Namun, langkah pertama Carl di tanah kelahirannya langsung diwarnai oleh masalah. Sebuah mobil polisi berhenti di depannya, dan dari dalam keluar sosok yang tidak asing—Frank Tenpenny. Polisi korup yang telah lama menjadi momok di Los Santos.
“Lihat siapa yang kembali. Carl Johnson, sang legenda,” kata Tenpenny dengan nada mengejek, sambil menyeringai.
“Apa maumu, Tenpenny?” Carl balas bertanya dengan tajam, mencoba menyembunyikan rasa gelisahnya.
“Oh, tidak banyak. Aku hanya ingin memastikan kau tahu aturannya. Ini Los Santos, CJ. Dan aku adalah penguasanya.”
Carl tahu ini bukan pertemuan biasa. Tenpenny tidak pernah datang tanpa rencana busuk. Dan benar saja, tak lama kemudian, Carl mendapati dirinya terjebak dalam permainan kotor polisi itu, yang berujung pada pertempuran hidup dan mati.
Jalan Gelap di Los Santos
Tenpenny memaksa Carl untuk melakukan pekerjaan kotornya: mengintimidasi saksi, menyelundupkan barang ilegal, hingga melumpuhkan musuh-musuhnya. Carl merasa tidak punya pilihan. Jika ia melawan, Tenpenny akan memastikan hidupnya berakhir di balik jeruji atau lebih buruk, di liang kubur.
Namun, Carl bukanlah pria yang mudah dipermainkan. Di tengah tekanan itu, ia mulai menyusun rencana balas dendam. Ia tahu bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan Tenpenny adalah dengan melawannya di permainan yang sama kotor.
“Kalau kau pikir aku cuma bidak dalam caturmu, kau salah besar, Tenpenny,” gumam Carl suatu malam sambil menatap peta Los Santos yang dipenuhi tanda dan strategi.
Pengkhianatan dan Keadilan di Balik Bayang-Bayang
Di tengah kekacauan, Carl menemukan sekutu yang tak terduga: anggota geng lamanya yang masih setia dan seorang wartawan yang ingin membongkar korupsi Tenpenny. Bersama-sama, mereka mengumpulkan bukti untuk menjatuhkan sang polisi korup.
Namun, Tenpenny tidak tinggal diam. Ia mulai menyabotase Carl dengan menyingkirkan orang-orang terdekatnya satu per satu. Tekanan semakin besar, tetapi Carl tidak menyerah.
“Aku sudah kehilangan ibu. Aku tidak akan kehilangan orang lain karena bajingan itu,” katanya, dengan kemarahan yang membakar.
CJ: “Seseorang Akan Mati Tapi Bukan Aku“
Akhirnya, konfrontasi tak terelakkan terjadi di sebuah gudang tua di pinggiran kota. Tenpenny telah mempersiapkan jebakan untuk Carl, tetapi Carl datang dengan rencana yang tak terduga.
“Akhirnya, kita di sini, CJ. Seseorang akan mati malam ini,” kata Tenpenny, sambil mengacungkan pistolnya.
Carl tersenyum sinis. “Kau benar sekali. Seseorang akan mati, tapi itu bukan Aku.”
Dengan keberanian dan kecerdasan, Carl berhasil mengungguli Tenpenny. Dalam pertempuran brutal itu, Tenpenny akhirnya menerima nasibnya—bukan di tangan Carl, tetapi oleh jebakan yang ia pasang sendiri.
Akhir dari Cerita “Seseorang Akan Mati Tapi Bukan Aku”
Setelah pertarungan itu, Carl akhirnya merasa bebas dari bayang-bayang masa lalunya. Tenpenny telah jatuh, dan kota Los Santos mulai berbenah, meskipun perlahan.
Namun, Carl tahu ini bukan akhir dari perjuangannya. Hidup di Los Santos selalu penuh dengan tantangan, tetapi kali ini ia siap menghadapi apa pun yang datang.
“Aku mungkin bukan pahlawan, tapi aku tahu siapa diriku. Dan aku tahu satu hal pasti: aku akan bertahan. Apa pun yang terjadi.”
Maringi Balesan