Ketika Kartun Menjadi Mimpi Buruk

Ketika Kartun Menjadi Mimpi Buruk

Red Mist Ketika Kartun Menjadi Mimpi Buruk

Mahasiswa dan Kegemarannya

Hafid Ian, seorang mahasiswa tampan dan cerdas, punya kebiasaan yang agak unik untuk anak seusianya. Di tengah kesibukannya menghadapi tugas kuliah yang menumpuk, ia selalu meluangkan waktu untuk menonton kartun favoritnya, Spongebob Squarepants. Baginya, tawa konyol SpongeBob dan tingkah laku teman-temannya adalah pelipur lara setelah hari yang melelahkan.

Namun, di balik kesukaannya pada kartun ceria itu, Hafid tidak pernah menyangka bahwa sesuatu yang menyeramkan akan muncul dari hobi yang tampaknya tidak berbahaya ini.

File Misterius

Suatu malam, saat Hafid sedang mencari episode lama SpongeBob untuk ditonton, ia menemukan sebuah file video dengan judul “Red Mist” di salah satu forum penggemar. Komentar-komentar di bawahnya mengatakan bahwa ini adalah salah satu episode SpongeBob yang “hilang”, tidak pernah ditayangkan di televisi karena alasan tertentu.

Rasa penasaran Hafid membara. “Kenapa tidak mencoba?” pikirnya. Ia mengunduh file tersebut dan memutar videonya di laptop. Pada awalnya, episode itu terlihat normal—SpongeBob sedang berjalan santai di Bikini Bottom. Tapi setelah beberapa menit, semuanya berubah menjadi sesuatu yang aneh dan tidak nyaman.

Ketakutan yang Menyelinap

Video itu menjadi semakin gelap, baik secara visual maupun narasi. SpongeBob, yang biasanya ceria, terlihat murung, berjalan perlahan di jalan yang kosong. Tidak ada suara latar ceria atau tawa khas, hanya suara angin yang menderu.

Layar kemudian berganti menunjukkan Squidward di rumahnya. Matanya terlihat merah, wajahnya kusut, dan suasananya sangat mencekam. Hafid merasa ada sesuatu yang salah, tetapi ia tidak bisa berhenti menonton.

Tiba-tiba, suara aneh terdengar. Seperti tangisan yang jauh, tapi semakin lama semakin keras. Squidward memegang klarinetnya, tetapi bukannya memainkan melodi, ia hanya meniupnya dengan nada yang tidak beraturan. Mata Hafid terpaku pada layar.

“Ini… bukan SpongeBob yang biasa,” gumamnya dengan suara gemetar.

Red Mist: “Ketika Kartun Menjadi Mimpi Buruk

Adegan berikutnya adalah yang paling mengganggu. Squidward menatap ke kamera, matanya penuh darah, dan latar belakangnya berubah menjadi kabut merah tebal. Lalu, muncul gambar-gambar yang sangat cepat dan mengerikan—bayangan anak-anak menangis, wajah-wajah yang terdistorsi, dan suara jeritan yang tidak manusiawi.

Hafid mencoba menutup video itu, tetapi laptopnya tidak merespons. Ia menekan tombol Power, tetapi layar tetap menyala, menampilkan Squidward dengan tatapan kosong dan senyum aneh.

Kemudian, Squidward berbicara, dengan suara yang lebih berat dan menyeramkan daripada biasanya. “Kau menonton ini, Hafid? Kenapa tidak bergabung denganku?”

Jantung Hafid berdegup kencang. “Bagaimana dia tahu namaku?” pikirnya.

Teror di Dunia Nyata

Setelah akhirnya berhasil mematikan laptop, Hafid merasa lega, tetapi hanya sesaat. Beberapa malam kemudian, teror itu mulai menghantuinya di dunia nyata. Ia sering mendengar suara klarinet samar-samar di malam hari, meskipun ia tinggal di kos yang jauh dari keramaian.

Puncaknya terjadi ketika ia bangun di tengah malam dan melihat layar laptopnya menyala sendiri. Di layar, Squidward menatapnya, dengan kabut merah yang kembali menyelimuti latar belakang.

“Kenapa kau berhenti menonton?” suara berat itu terdengar lagi.

Hafid mencoba melarikan diri, tetapi pintu kamarnya terkunci dari luar. Layar laptop kini menunjukkan bayangan dirinya sendiri, dengan mata merah dan senyum aneh seperti Squidward.

Akhir yang Tidak Jelas

Pagi harinya, teman-teman kos Hafid menemukannya pingsan di kamar. Ia dilarikan ke rumah sakit, tetapi setelah kejadian itu, Hafid tidak pernah sama lagi. Ia menjadi pendiam, sering terlihat berbicara sendiri, dan tidak pernah menyentuh laptopnya lagi.

Ketika ditanya apa yang sebenarnya terjadi, Hafid hanya mengatakan satu hal:

“Jangan pernah menonton sesuatu yang tidak seharusnya ada. Dan jangan pernah percaya kartun bisa membuatmu bahagia selamanya.”

Sebuah Peringatan dari Kisah “Ketika Kartun Menjadi Mimpi Buruk”

Cerita Hafid adalah pengingat bahwa rasa penasaran kadang membawa kita ke tempat-tempat yang tidak seharusnya kita kunjungi. Apakah anda pernah mendengar cerita tentang Red Mist? Apakah anda percaya bahwa fenomena Ketika Kartun Menjadi Mimpi Buruk itu terkadang pernah terjadi? Jika ya, mungkin lebih baik tidak mencarinya. Beberapa hal memang lebih baik tetap tersembunyi.

Apa pendapatmu tentang cerita ini? Pernahkah kamu mengalami hal aneh terkait tontonan favoritmu?

Baca Juga :

Maringi Balesan

Alamat email Sampéyan ora dijedulne utāwā dikatonke. Ros sing kudu diisi ānā tandané *