Jangan Tahu Siapa Dia

Awal yang Tidak Biasa
Eng adalah seorang mahasiswa muda yang tampan, cerdas, dan memiliki minat besar terhadap dunia teknologi dan video game. Di sela-sela kesibukannya dengan tugas kuliah, ia sering meluangkan waktu untuk bermain game online. Namun, belakangan ini ia bosan dengan game yang itu-itu saja. Eng ingin mencari sesuatu yang baru—sesuatu yang menantang sekaligus unik.
Suatu malam, ketika sedang menjelajahi forum-forum game indie, ia menemukan sebuah thread yang membahas tentang game misterius bernama No Player’s Online. Deskripsi singkatnya membuat Eng penasaran.
“Sebuah game FPS jadul dengan suasana sunyi. Tidak ada pemain lain, hanya kamu… dan sesuatu yang menunggu.”
Eng merasa tertantang. Ia segera mengunduh file game tersebut melalui link yang tersedia di forum, tanpa banyak berpikir tentang risiko yang mungkin ada.
Dunia yang Kosong
Saat Eng pertama kali membuka No Player’s Online, ia langsung merasakan keanehan. Tampilan game itu seperti game first-person shooter tahun 90-an, dengan grafik pixelated dan suasana gelap. Tidak ada musik, hanya suara langkah kaki karakter yang ia kendalikan.
Game ini memiliki mode sederhana: capture the flag. Eng harus mengambil bendera dari markas musuh dan membawanya kembali ke markas sendiri. Tapi anehnya, tidak ada musuh. Tidak ada pemain lain. Arena game itu terasa sunyi, hanya dihiasi oleh lorong-lorong kosong dan lampu yang berkedip.
Namun, saat Eng mengambil bendera untuk pertama kalinya, suasana mulai berubah. Terdengar suara samar, seperti melodi organ yang dimainkan perlahan. Suara itu semakin jelas, membuat bulu kuduknya meremang.
Pemain Lain?
Eng mencoba mengabaikan rasa takut yang mulai menjalar. Ia melanjutkan permainannya, membawa bendera kembali ke markasnya. Tapi sebelum ia sampai, sebuah pesan muncul di layar:
“Player has joined the game.”
Eng tertegun. Bukankah game ini tidak memiliki pemain lain? Ia mencoba melihat sekeliling, namun tidak menemukan siapa pun. Suasana di arena game menjadi lebih gelap, dan suara organ itu semakin keras.
Langkah kaki terdengar di kejauhan. Eng berhenti, mendengarkan dengan seksama. Langkah itu tidak berasal dari karakternya, melainkan dari sesuatu… atau seseorang yang lain.
Pesan Misterius
Eng melanjutkan permainan dengan hati-hati. Ia merasa ada sesuatu yang mengawasinya, meskipun ia tidak bisa melihat apa-apa. Ketika ia mendekati bendera musuh untuk kedua kalinya, sebuah pesan muncul di layar:
“Jangan ambil bendera lagi.”
Pesan itu tidak masuk akal. Siapa yang mengirimnya? Tidak ada tombol chat dalam game ini. Eng mengabaikan peringatan tersebut dan tetap mengambil bendera. Saat itu juga, layar game menjadi glitchy, dan suara langkah kaki yang lain terdengar semakin dekat.
Tiba-tiba, di ujung lorong, Eng melihat sosok bayangan. Itu bukan pemain biasa. Bayangan itu tinggi, kurus, dengan gerakan kaku yang tidak wajar. Wajahnya tidak terlihat jelas, hanya ada mata putih kosong yang menatap langsung ke arah Eng.
” Jangan Tahu Siapa Dia “
Eng mencoba berlari menjauh, tetapi setiap kali ia berbelok ke lorong lain, sosok itu selalu muncul di depannya. Ia merasa seperti sedang dikejar dalam labirin yang tidak memiliki akhir.
Ketika ia berhasil mencapai markasnya untuk menyerahkan bendera, layar game tiba-tiba berhenti. Sebuah pesan besar muncul di tengah layar:
“Kamu tidak seharusnya tahu siapa dia.”
Komputer Eng mati seketika, membuatnya terkejut. Ia mencoba menyalakan ulang, tetapi yang muncul hanyalah layar hitam dengan teks merah yang berkedip:
“Dia sudah bersamamu.”
Sebuah ‘Peringatan’
Setelah kejadian itu, Eng merasa hidupnya berubah. Ia mulai mendengar suara langkah kaki di kamar kosnya saat malam, meskipun ia tahu ia tinggal sendirian. Kadang-kadang, ia merasa ada yang mengawasinya dari sudut ruangan.
Suatu malam, saat ia sedang mencoba menenangkan pikirannya, komputer miliknya tiba-tiba menyala sendiri. Di layar, ia melihat game No Player’s Online terbuka kembali. Kali ini, hanya ada satu pesan di layar:
“Kamu sudah tahu siapa aku. Tidak ada jalan keluar.”
Lampu di kamar Eng mati, dan suara organ yang ia dengar dalam game mulai terdengar nyata, memenuhi seluruh ruangan.
Akhir dari ” Jangan Tahu Siapa Dia “
Cerita Eng adalah pengingat bagi kita semua bahwa tidak semua game diciptakan untuk hiburan. Beberapa mungkin menyimpan sesuatu yang lebih gelap, sesuatu yang tidak seharusnya kita temukan. Jadi, jika suatu hari kamu menemukan game misterius yang tampak terlalu aneh untuk dimainkan, pikirkan dua kali sebelum memulai.
Apa kalian pernah menemukan game misterius yang membuat kalian merinding?
Maringi Balesan