Urban Legends Teke-Teke

Urban Legends Teke-Teke

Urban Legends Teke-Teke

Cerita Perjalanan Rama

Rama Bimantara adalah seorang remaja perantau asal Indonesia yang baru saja mendapatkan beasiswa untuk belajar di Jepang. Sebagai mahasiswa baru, Rama sangat bersemangat menjelajahi negeri Sakura yang penuh budaya unik dan misteri. Ia menetap di sebuah kota kecil di pinggiran Tokyo, di mana suasana malamnya begitu sunyi, hanya dihiasi oleh lampu jalanan yang redup dan angin dingin yang sesekali bertiup.

Namun, di balik keindahan kota itu, Rama sering mendengar cerita menyeramkan dari teman-temannya di kampus. Salah satu cerita yang paling sering dibicarakan adalah legenda urban tentang Teke-Teke, sosok hantu menyeramkan yang diyakini menghantui malam-malam sepi di Jepang.

Menurut cerita, Urban Legends Teke-Teke adalah roh seorang gadis yang tubuhnya terbelah menjadi dua akibat kecelakaan kereta. Ia merangkak dengan tangan dan sikunya, menghasilkan suara “teke-teke” yang menyeramkan saat ia bergerak. Hantu ini terkenal karena mengejar korbannya dan memotong tubuh mereka menjadi dua bagian, seperti dirinya.

Rama awalnya menganggap urban legends Teke-Teke itu hanya dongeng belaka, hingga suatu malam ia mengalami sesuatu yang tidak pernah ia lupakan.

Bertemu di Jembatan

Malam itu, Rama pulang terlambat dari perpustakaan kampus. Karena bus terakhir sudah berangkat, ia memutuskan untuk berjalan kaki melewati jalan pintas yang jarang dilalui orang. Jalan itu melewati sebuah jembatan tua yang tampak menyeramkan di bawah sinar bulan.

Saat Rama berjalan di atas jembatan, ia merasakan sesuatu yang aneh. Udara terasa lebih dingin dari biasanya, dan angin yang bertiup membawa suara samar, seperti langkah kaki yang menyeret di kejauhan. Rama berhenti sejenak, mencoba mendengarkan dengan lebih jelas, tetapi suara itu hilang begitu saja.

Tepat ketika ia hampir mencapai ujung jembatan, ia melihat seorang gadis berdiri di tengah jalan. Gadis itu cantik, dengan rambut panjang hitam yang terurai, mengenakan kimono putih yang tampak usang. Namun, ada sesuatu yang aneh—wajah gadis itu tampak pucat, dan senyum tipisnya terlihat tidak wajar.

“Selamat malam,” sapa gadis itu dengan suara lembut.

Rama merasa ragu, tetapi ia membalas dengan sopan. “Selamat malam. Apa Anda butuh bantuan?”

Gadis itu hanya tersenyum, lalu perlahan mulai mendekat. Rama tiba-tiba merasa ada yang tidak beres. Ketika gadis itu bergerak, Rama mendengar suara yang aneh—”teke-teke, teke-teke.”

Ia memandang ke bawah dan menyadari bahwa gadis itu tidak memiliki tubuh bagian bawah.

Melarikan Diri

Rama terdiam dalam ketakutan. Tubuhnya membeku saat gadis itu terus mendekat dengan kecepatan yang tidak wajar, merangkak dengan tangan dan sikunya. Suara “teke-teke” yang dihasilkan dari pergerakannya semakin keras, menggema di seluruh jembatan.

Dengan napas yang tertahan, Rama berbalik dan mulai berlari sekuat tenaga. Ia bisa mendengar suara itu semakin mendekat, seperti hantu itu mengejarnya.

“Rama,” suara lembut gadis itu memanggil namanya, membuatnya semakin panik.

Bagaimana gadis itu tahu namanya? Pikirannya dipenuhi ketakutan dan kebingungan. Ia terus berlari tanpa melihat ke belakang, hingga akhirnya ia berhasil mencapai ujung jembatan. Namun, suara itu tidak berhenti.

Tiba-tiba, Rama tersandung dan jatuh ke tanah. Saat ia mencoba bangkit, ia merasakan sesuatu mencengkeram kakinya. Ketika ia menoleh, ia melihat wajah gadis itu begitu dekat dengannya, dengan senyum menyeramkan dan mata yang penuh dendam.

Siapa ‘Oku Manami’?

“Apa yang kau inginkan dariku?!” teriak Rama, suaranya penuh ketakutan.

Gadis itu berhenti sejenak, menatapnya dengan ekspresi yang aneh—campuran antara kesedihan dan amarah. “Aku adalah Oku Manami,” katanya pelan. “Aku dulu seorang gadis biasa, sampai mereka membiarkan aku mati dengan cara yang begitu kejam.”

Oku Manami mulai menceritakan kisah tragisnya. Ia adalah seorang gadis muda yang tewas dalam kecelakaan kereta beberapa tahun lalu. Tubuhnya terbelah menjadi dua, dan tidak ada yang datang untuk menolongnya. Sejak saat itu, ia menjadi roh yang terjebak di antara dunia, mencari keadilan yang tidak pernah ia dapatkan.

Namun, Rama merasa ada sesuatu yang janggal. Mengapa ia menjadi target? Ia tidak pernah mengenal gadis ini sebelumnya.

Tawaran yang Mengerikan

“Kenapa aku?” tanya Rama dengan suara bergetar.

Oku Manami tersenyum dingin. “Karena kau mendengarkan ceritaku. Mereka yang tahu tentang aku tidak boleh hidup. Tapi aku akan memberimu kesempatan.”

Rama merasa jantungnya berdegup kencang. “Kesempatan apa?”

“Katakan namaku kepada orang lain, dan aku akan melepaskanmu. Tapi ingat, kau akan mewarisi kutukanku.”

Rama tidak tahu harus menjawab apa. Jika ia menyebarkan cerita ini, ia mungkin bisa selamat, tetapi ia akan membawa penderitaan yang sama kepada orang lain. Namun, jika ia menolak, hidupnya akan berakhir malam itu juga.

Pilihan Hidup dan Mati: Bagian Creepy dalam Urban Legends Teke-Teke

Dengan berat hati, Rama setuju untuk menyebarkan nama Oku Manami kepada orang lain. Gadis itu tersenyum puas, lalu perlahan menghilang ke dalam kegelapan, meninggalkan Rama sendirian di jembatan.

Sejak malam itu, Rama tidak pernah bermain-main dengan cerita horor lagi. Namun, ia juga tidak bisa melupakan kutukan yang kini ia bawa. Ia tahu bahwa suatu hari, kutukan itu akan kembali menghantuinya, atau lebih buruk lagi, menghantui orang lain yang mendengar kisah ini.

Apakah Anda Percaya dengan Urban Legends Teke-Teke?

Cerita ini mungkin hanya sebuah Urban Legends, atau mungkin tidak. Namun, jika kau mendengar nama Teke-Teke dan merasa ada yang aneh di sekitarmu, mungkin kau sudah menjadi bagian dari kutukan ini.

Apakah kau cukup berani untuk membagikan cerita ini kepada orang lain? Atau, apakah kau akan membiarkannya berakhir di sini?

Urban Legends Teke-Teke bersumber dari :

Maringi Balesan

Alamat email Sampéyan ora dijedulne utāwā dikatonke. Ros sing kudu diisi ānā tandané *