
Huru-Hara di Jalan Jojoran
Di tengah hiruk-pikuk Kota Surabaya, terdapat sebuah jalan kecil bernama Jojoran. Jalan ini terkenal bukan karena kemegahannya, melainkan karena keunikannya. Setiap harinya, Jojoran selalu menjadi pusat berbagai kejadian aneh yang tak terduga. Di sini, siapa pun yang lewat pasti punya cerita untuk diceritakan.
Pagi Hari yang Menggelitik
Pagi itu, suasana Jojoran tampak biasa saja. Pedagang kaki lima mulai menata dagangan, suara klakson bersahutan, dan ibu-ibu sibuk menawar harga sayur. Namun, semua berubah ketika Pak Bejo, pemilik warung kopi legendaris di ujung jalan, berteriak keras.
“Siapa yang ambil kursi plastikku?!” teriaknya dengan wajah panik.
Semua orang berhenti sejenak, menatap Pak Bejo dengan bingung. Bu Siti, penjual jamu, langsung mendekat. “Pak Bejo, itu kursinya di atap warungmu!” katanya sambil menunjuk ke atas.
Benar saja, kursi plastik Pak Bejo entah bagaimana bisa berada di atas atap warungnya. Semua orang yang melihat tertawa terbahak-bahak. Pak Bejo hanya menggaruk kepala sambil bergumam, “Ini pasti kerjaan si Udin.”
Si Udin dan Kambing Peliharaannya
Udin, seorang pemuda yang tinggal di gang kecil di Jojoran, memang dikenal suka membuat ulah. Kali ini, ia muncul dengan membawa seekor kambing yang diberi nama Sule. Kambing itu mengenakan kacamata hitam dan syal merah.
“Mas Udin, kambingmu kenapa dandan begini?” tanya Pak Tohir, tukang becak langganan warga Jojoran.
Udin menjawab dengan santai, “Ini Sule lagi ikut lomba fashion show hewan di balai RW, Pak. Jangan remehkan gaya Sule!”
Sontak, semua orang tertawa geli. Sule yang tampaknya menikmati perhatian, malah berpose seperti model. Tapi, kekacauan dimulai ketika Sule tiba-tiba berlari ke tengah jalan, mengejar seorang pengendara motor yang membawa jerami.
Kericuhan di Tengah Huru-Hara di Jalan Jojoran
Sule membuat seluruh jalan Jojoran heboh. Pengendara motor berusaha kabur, tapi Sule tetap mengejarnya dengan gigih. Warga yang melihat kejadian itu langsung bereaksi. Ada yang mencoba menangkap Sule, ada pula yang sibuk merekam dengan ponsel.
“Udin! Kambingmu bikin Jojoran kayak sirkus!” teriak Pak Bejo sambil tertawa.
Namun, bukannya membantu, Udin malah ikut tertawa sambil berteriak, “Sule, jangan malu-maluin, ya! Ingat, kamu duta Jojoran!”
Akhirnya, Sule berhasil ditangkap oleh Mas Anton, petugas keamanan kampung. Tapi alih-alih marah, Mas Anton malah ikut tertawa saat melihat Sule yang masih mengenakan kacamata hitam.
Malam yang Meriah dan Huru-Hara di Jalan Jojoran
Ketika malam tiba, warga Jojoran berkumpul di warung kopi Pak Bejo untuk membahas kejadian hari itu. Tawa pecah setiap kali nama Sule disebut. Bahkan, ada yang mengusulkan untuk membuat patung kambing sebagai maskot Jojoran.
“Jojoran memang tidak pernah membosankan,” kata Bu Siti sambil menyeruput jamunya.
Pak Bejo mengangguk setuju. “Selama ada Udin dan Sule, kita pasti punya cerita seru dan huru-hara setiap hari di Jalan Jojoran.”
Dan begitulah, Jojoran kembali menjadi tempat di mana keunikan dan kebahagiaan sederhana selalu hadir.
Maringi Balesan